Pertama-tama, mari kita bicarakan tentang jumlah siklus baterai. Saat memilih baterai, kita selalu memperhatikan umur baterai. Jadi, bagaimana kita mengukur umur baterai? Jawabannya adalah dengan menggunakan jumlah siklus. Misalnya, 4000 siklus berarti baterai telah dicas dan dicharger sepenuhnya sebanyak 4000 kali, dan kapasitas baterai masih relatif stabil dalam 4000 siklus tersebut. Setelah 4000 siklus, kapasitas baterai mulai menurun, tetapi baterai tidak langsung rusak. Namun, ada beberapa kesalahpahaman tentang jumlah siklus baterai. Beberapa orang mengira bahwa setiap kali mengisi daya dihitung sebagai satu siklus. Sebenarnya, satu siklus dapat diartikan sebagai pengisian daya penuh dan pengosongan daya penuh. Misalnya, jika baterai diisi penuh hingga 100%, pada hari pertama digunakan 40%, kemudian diisi penuh lagi hingga 100%, dan pada hari kedua digunakan 60%, maka total daya yang digunakan adalah 100%, dan ini dihitung sebagai satu siklus. Oleh karena itu, kita harus memahami konsep siklus baterai dengan benar. Selain itu, agar baterai bertahan lama, kita harus mengisi daya secara teratur dan tidak mengosongkan daya sepenuhnya sebelum mengisi daya.
Selanjutnya, kita akan membahas arus pengisian dan pengosongan baterai. Arus pengisian dan pengosongan baterai tidak tak terbatas, dan harus digunakan sesuai dengan petunjuk pabrik. Biasanya, pabrikan akan menandai arus pengisian dengan 0,5C dan arus pengosongan dengan 1C. Bagaimana cara memahami konsep C? Kita dapat menganggapnya sebagai kapasitas baterai. Misalnya, jika baterai yang kita beli memiliki kapasitas 40AH, maka 1C adalah 40. Jika arus pengisian adalah 0,5C, maka arus pengisian adalah 0,5 x 40 = 20A. Oleh karena itu, selama pengisi daya tidak melebihi 20A, itu tidak masalah. Arus pengosongan adalah 3 x 40 = 120A, sehingga arus pengosongan harus kurang dari 120A. Sebagai contoh, jika baterai Anda adalah 48V 20A, dan pabrik menandai arus pengisian dengan 0,3C dan arus pengosongan dengan 3C, maka pengisi daya harus menggunakan pengontrol yang kurang dari 6A, dan arus pengosongan harus kurang dari 60A. Terakhir, pastikan tegangan pengisi daya sesuai dengan tegangan baterai. Jangan menggunakan pengisi daya 72V untuk mengisi baterai 48V.